Langsung ke konten utama

Untukmu yang Bekerja di Usia Muda, Ada Salam dari Bahagia di Masa Tua

Menjadi muda itu adalah takdir, namun produktif di usia muda itu pilihan. Ketika yang lain masih sibuk menghabiskan masa mudanya dengan foya-foya, ada kamu dan kita semua yang memilih untuk menabungnya agar bisa dinikmati di usia tua. Menjadikan masa mudamu sebagai proses menuju sukses yang selama ini kamu impikan. Meski penuh keluh dan peluh, nikmatilah karena semuanya akan terbayar utuh.

Kamu hebat. Siapa yang lebih hebat dari manusia yang mampu mengusir rasa malasnya sendiri? Siapa yang lebih hebat dari mandirinya mencukupi kebutuhan hasil dari keringat sendiri? Siapa yang lebih hebat dari seorang anak yang berhasil membalikan posisi dari meminta menjadi memberi pada orang tua? Siapa lagi kalau bukan kamu. Iya, kamu yang saat ini bekerja. Entah itu bekerja seharian, sampingan, sambil kuliah atau bahkan memulai bisnis sendiri. Apapun itu, yang berjuang tetaplah hebat.

Kamu kuat. Demi mimpi kamu rela menghabiskan separuh waktumu untuk menggerakan sendi. Aku tahu terkadang kamu iri pada mereka yang masih leluasa berkumpul dengan teman sedangkan kamu masih saja bergelut dengan deadline pekerjaan. Bahkan hangatnya kekeluargaan mulai minim kamu rasakan. Bagaimana tidak jika setiap hari kamu pergi ketika mentari datang dan pulang ketika ia menghilang, waktumu bersama keluarga sudah mulai terenggut. Kamu benar-benar sendiri, dengan segudang beban pikiran yang menghantui. Lelah, jengah, pasrah, ingin menyerah. Hey tunggu, kamu tidak lemah. Kamu kuat, semua ini hanya proses menuju sukses yang kamu impikan dengan sangat. Lelah? Istirahat. Jangan dulu sekarat!
Jangan mengeluh! Ketika kamu ingin mengeluh, bayangkan matamu buta, telingamu tuli, suaramu bisu, kakimu lumpuh, tanganmu patah dan bahkan tuhan tak memberimu kesempatan untuk bernyawa. Banyak di luar sana yang ingin mengeluarkan peluh namun sadar mereka tak lagi utuh. Apa yang kamu keluhkan sekarang bisa jadi adalah apa yang diimpikan seseorang.

Bekerja memang lelah, namun akan lebih melelahkan saat kamu mencari pekerjaan. Bekerja memang menyita banyak waktumu, namun akan sangat di sayangkan jika waktumu hanya di habiskan untuk hal-hal yang tak tentu tuju. Jalani, nikmati dan syukuri. Ingatlah pepatah lama ini!

Mungkin kamu bosan mendengarnya, namun ini memang nyata adanya. Kunci kebahagiaan adalah bersyukur. Percaya? Harus! Syukuri yang kamu punya sebelum tuhan mengambil semuanya. Jangan tanamkan iri, jika tak ingin menuai penyakit hati. Jangan sebarkan benci, jika tak ingin kesialan menghampiri.
Fokuslah pada hidupmu, tulikan telinga dari nada sumbang yang membuatmu menyerah menggapai mimpi. Bekerja dengan keihklasan, tunaikan kewajiban, hindari permusuhan, hias diri dengan senyuman maka bahagia manakah yang tidak akan kamu dapatkan?
Mari, tepuk tangan untuk diri sendiri. Beri dia penghargaan karena telah tabah sampai hari ini, jangan lagi menyakiti dirinya dengan mengeluhkan segala yang terjadi. Mengeluh sesekali untuk intropeksi, lalu kembali bangkit dan jalani pekerjaan sepenuh hati. Ingat, kamu tidak sendiri. Semoga kebahagiaan dan kesuksesan akan menghampiri di masa tua nanti.

Postingan populer dari blog ini

Satu-Dua Orang Tidak Menyukaimu Itu Biasa. Bukan Berarti Kamu Gagal jadi Makhluk Sosial

Kita hidup di dunia ini bersama banyak orang lainnya. Mulai dari keluarga, teman, hingga rekan kerja. Masing-masing mempunyai sifat yang berbeda. Karena itulah tak semuanya cocok menjalin hubungan pertemanan. Ada orang yang langsung  klop  denganmu walau belum lama berkenalan. Sebaliknya, ada juga orang yang bersikap kurang enak padamu. Sebetulnya kenapa ya? Barangkali kondisi itu membuatmu resah. Apalagi kamu mulai sadar bahwa semakin dewasa,  jumlah temanmu kok semakin sedikit ya? Jangan-jangan memang ada yang salah? Wajar saja, manusia memang punya keinginan dasar untuk disukai sesama. Kamu jadi merasa bersalah kalau ada orang-orang yang membencimu, dan merasa merasa gagal sebagai makhluk sosial. Namun sebetulnya, apakah wajar jika kamu tak disukai oleh orang lain? Tak disukai satu dua orang itu biasa. Bukan berarti kamu jahat atau gagal sebagai manusia Tak perlu khawatir via  unsplash.com Jika tak disukai banyak orang sekaligus, mungkin memang ada yang salah d

Kisah Inspiratif Kehidupan Tentang Manusia dan Botol

Kisah Inspiratif Kehidupan Tentang Manusia dan Botol Tahukah Anda? Ada sebuah perumpamaan menarik tentang persamaan antara manusia dengan botol. Perumpamaan yang memberikan kita sedikit pelajaran hidup untuk direnungkan. Inilah Kisah Inspiratif Kehidupan Tentang Manusia dan Botol Tentang botol : Jika botol diisi air mineral harganya 3 ribu Jika botol diisi jus buah harganya 10 ribu Jika botol diisi madu yaman harganya ratusan ribu Jika botol diisi minyak wangi channel harganya bisa jutaan Kalau botol diisi air got, hanya akan dibuang dalam tong sampah karena tidak ada harganya dan tidak ada yang suka. Ya, botolnya bisa saja sama… Namun harga masing-masing botol di atas bisa berbeda-beda.. Kenapa? Ini karena isi di dalamnya yang juga berbeda-beda. Begitu juga dengan kita MANUSIA. Anda, saya, dan yang lainnya, kita semua sama-sama manusia. Sama-sama makhluk Tuhan yang dilahirkan di dunia dan akan kembali kepada-Nya suatu hari nanti. Yang membedakan kita antara satu dengan lainny

Awali Hari yang Menyebalkan? Yuk Sikapi Masalahmu dengan Positif!

Awali Hari yang Menyebalkan? Yuk Sikapi Masalahmu dengan Positif!  Awali hari yang menyebalkan, tak sedikit orang yang bermalas-malasan ketika memulai aktivitas sehari-hari. Apalagi ketika beralih dari weekend menuju hari senin. Semua orang pasti berharap awal hari yang dijalani akan lancar dan tidak ada hambatan. Tetapi ada saja kejadian yang membuat mood seseorang turun atau badmood. Terlambat berangkat kerja, dimarahi atasan ataupun kejadian lain yang membuat semangat turun. Orang yang berpikiran pendek akan menganggap awal hari yang buruk menjadi penghambat aktivitasnya. Seolah-olah hal yang dialaminya merupakan permasalahan yang paling berat di dunia. Padahal orang yang cerdas dan selalu berpikir positif akan berpikir awal hari yang menyebalkan adalah pembelajaran untuknya. Bukankah manusia akan semakin berpikir dewasa dengan adanya masalah yang menimpanya? Jika kita melihat sisi lainnya masalah membuat kita untuk berpikir mencari solusi agar tidak mengulang