Langsung ke konten utama

Sebatas Pengingat; Apapun yang Terjadi, Pasti Akan Selalu Ada Campur Tangan Tuhan di Dalamnya

Kali ini aku masih ingin menceritakan aku. Aku hanya ingin berbagi tentang apa yang aku rasakan. Semua hal yang terjadi di dalam hidup ini layak dijadikan pelajaran, seperti hal-hal kecil yang aku lihat di sekitarku membantuku menyadari bahwa -hidup yang aku keluhkan adalah hidup yang diimpikan oleh orang lain-anonim.

Aku memang bukan berasal dari keluarga yang hidupnya dipenuhi kemewahan dan uang yang berlimpah, biasa saja bahkan sesekali aku merasakan bagaimana rasanya paceklik. Tapi kau tau ternyata masih sangat banyak orang yang hidupnya jauh lebih sulit dari hidupku.
Aku masih sering mengeluh untuk hal-hal yang kuanggap tidak perlu. Aku sering mengeluh ketika aku tidak bisa membeli sesuatu yang aku inginkan padahal bisa dibilang aku tidak memerlukannya. Hal-hal seperti itu membuat aku merasa hidupku jauh dari kata cukup.
Kenapa hidup orang lain berkecukupan, sedangkan aku tidak? Bahkan hidup mereka jauh lebih menyenangkan ketika mereka mendapatkan semua keinginan mereka, sedangkan aku tidak. Iya, aku sering berpikir seperti itu.
Tetapi setiap hal memang harus dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Semua yang terjadi hanya tergantung pada penerimaanmu saja. Aku tau ketika aku merasa cukup pasti cukup. Hanya saja aku selalu merasa kurang dan selalu kurang, tidak pernah merasa cukup.

Aku yang tidak pernah merasa cukup akan selalu melihat ke atas. Akan selalu membandingkan hidupku dengan orang-orang yang diberi kelebihan oleh Tuhan. Tanpa pernah melihat ke bawah. Masih sangat banyak orang yang benar-benar kekurangan. Bahkan anak-anak yang lebih kecil dariku harus banting tulang hanya untuk mencukupi kebutuhan pokok mereka. Mereka harus menanggung beban yang seharusnya belum mereka tanggung. Aku tau pundak mereka lebih kuat dari pundak anak-anak seumuran mereka. Jangankan untuk mencicipi pendidikan di bangku sekolah, untuk makan saja mereka harus membanting tulang dengan tenaga yang tersisa. Ah, aku tau itu jauh lebih berat dari apa yang aku rasakan.
Seperti yang sudah aku ceritakan, aku pernah sesekali merasakan bagaimana rasanya paceklik. Aku tau bagaimana rasanya ketika perutmu lapar tapi tidak ada yang bisa kau makan. Aku tau bagaimana rasanya ketika uang tabungan yang kau simpan harus digunakan untuk keperluan sekolah adikmu. Aku benar-benar tau bagaimana rasanya. Tetapi tetap saja terkadang aku masih merasa hidupku kurang.
Aku harus belajar. Belajar bahwa tidak semua yang aku inginkan harus aku dapatkan. Terkadang aku harus bersabar mengikhlaskan hal yang tidak benar-benar aku butuhkan. Belajar menerima bahwa semua yang aku miliki saja sudah lebih dari cukup. Untuk mereka yang sudah memikul beban berat yang seharusnya belum mereka pikul, aku berterima kasih. Karena sudah memberiku pelajaran hidup. Tuhan tidak tidur, aku percaya hasil tidak akan pernah mengkhianati proses yang sudah kau jalani. Hidupmu akan indah berkat kerja keras dan doa-doamu.
Kau tau kalimat ini kan?
Boleh jadi kamu membenci sesuatu sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak (QS Al-Baqoroh : 216).

Aku suka, ada banyak hal yang bisa aku ambil dari ini. Setiap hal yang terjadi pasti ada hikmahnya, percayalah. Kerja kerasmu akan terbayar suatu saat nanti dan aku akan mulai belajar menerima semuanya dengan rasa syukur.

Postingan populer dari blog ini

Satu-Dua Orang Tidak Menyukaimu Itu Biasa. Bukan Berarti Kamu Gagal jadi Makhluk Sosial

Kita hidup di dunia ini bersama banyak orang lainnya. Mulai dari keluarga, teman, hingga rekan kerja. Masing-masing mempunyai sifat yang berbeda. Karena itulah tak semuanya cocok menjalin hubungan pertemanan. Ada orang yang langsung  klop  denganmu walau belum lama berkenalan. Sebaliknya, ada juga orang yang bersikap kurang enak padamu. Sebetulnya kenapa ya? Barangkali kondisi itu membuatmu resah. Apalagi kamu mulai sadar bahwa semakin dewasa,  jumlah temanmu kok semakin sedikit ya? Jangan-jangan memang ada yang salah? Wajar saja, manusia memang punya keinginan dasar untuk disukai sesama. Kamu jadi merasa bersalah kalau ada orang-orang yang membencimu, dan merasa merasa gagal sebagai makhluk sosial. Namun sebetulnya, apakah wajar jika kamu tak disukai oleh orang lain? Tak disukai satu dua orang itu biasa. Bukan berarti kamu jahat atau gagal sebagai manusia Tak perlu khawatir via  unsplash.com Jika tak disukai banyak orang sekaligus, mungkin memang ada yang salah d

Kisah Inspiratif Kehidupan Tentang Manusia dan Botol

Kisah Inspiratif Kehidupan Tentang Manusia dan Botol Tahukah Anda? Ada sebuah perumpamaan menarik tentang persamaan antara manusia dengan botol. Perumpamaan yang memberikan kita sedikit pelajaran hidup untuk direnungkan. Inilah Kisah Inspiratif Kehidupan Tentang Manusia dan Botol Tentang botol : Jika botol diisi air mineral harganya 3 ribu Jika botol diisi jus buah harganya 10 ribu Jika botol diisi madu yaman harganya ratusan ribu Jika botol diisi minyak wangi channel harganya bisa jutaan Kalau botol diisi air got, hanya akan dibuang dalam tong sampah karena tidak ada harganya dan tidak ada yang suka. Ya, botolnya bisa saja sama… Namun harga masing-masing botol di atas bisa berbeda-beda.. Kenapa? Ini karena isi di dalamnya yang juga berbeda-beda. Begitu juga dengan kita MANUSIA. Anda, saya, dan yang lainnya, kita semua sama-sama manusia. Sama-sama makhluk Tuhan yang dilahirkan di dunia dan akan kembali kepada-Nya suatu hari nanti. Yang membedakan kita antara satu dengan lainny

Awali Hari yang Menyebalkan? Yuk Sikapi Masalahmu dengan Positif!

Awali Hari yang Menyebalkan? Yuk Sikapi Masalahmu dengan Positif!  Awali hari yang menyebalkan, tak sedikit orang yang bermalas-malasan ketika memulai aktivitas sehari-hari. Apalagi ketika beralih dari weekend menuju hari senin. Semua orang pasti berharap awal hari yang dijalani akan lancar dan tidak ada hambatan. Tetapi ada saja kejadian yang membuat mood seseorang turun atau badmood. Terlambat berangkat kerja, dimarahi atasan ataupun kejadian lain yang membuat semangat turun. Orang yang berpikiran pendek akan menganggap awal hari yang buruk menjadi penghambat aktivitasnya. Seolah-olah hal yang dialaminya merupakan permasalahan yang paling berat di dunia. Padahal orang yang cerdas dan selalu berpikir positif akan berpikir awal hari yang menyebalkan adalah pembelajaran untuknya. Bukankah manusia akan semakin berpikir dewasa dengan adanya masalah yang menimpanya? Jika kita melihat sisi lainnya masalah membuat kita untuk berpikir mencari solusi agar tidak mengulang