Langsung ke konten utama

Merasa Mudah Emosi ? Coba Baca Cerita ini yang Bisa Jadi Pelipur Hati

Merasa Mudah Emosi ? Coba Baca Cerita ini yang Bisa Jadi Pelipur Hati

Jika diamati saat ini banyak sekali orang yang mudah emosi. Marah-marah atau menangis dengan sebab atau tanpa sebab. Hasilnya, ada yang melampiaskan pada diri sendiri, pada orang sekitar, hingga aktif di media sosial.


Ketika orang sedang emosi, biasanya energi negatif itu akan mudah menular pada sekitarnya. Kata lainnya, terpancing emosi secara sadar maupun tak sadar.

Contohnya, ketika seseorang menulis komentar buruk di sebuah berita online, seringnya akan disambut dengan komentar yang buruk juga. Saling meluapkan emosi dan berujung pada perselisihan.

Jenuh tidak sih melihat perselisihan dan emosi di mana-mana. Tadinya ingin hidup dengan suka cita, tenang, dan bersemangat, namun energi negatif ada di mana-mana.

Apa solusinya..?

Jika ini yang Anda rasakan dan tanyakan, mari sama-sama kita simak sebuah kisah yang inspirasi berikut :

Suatu hari seorang pria pemarah datang menemui kakeknya. Saat bertemu, dia mendamprat kakeknya dengan kata-kata kasar. Sang kakek pun hanya mendengarkannya dengan sabar dan tenang, tanpa tanggapan.

Lalu lelaki itu berhenti memaki. Setelah si lelaki selesai meluapkan amarahnya, kake mulai bertanya, “Jika seseorang memberimu sesuatu, tapi kamu tidak menerimanya, lalu jadi milik siapakah pemberian itu?”

“Tentu saja tetap menjadi milik si pemberi,” kata lelaki itu.

“Begitu pula dengan kata-kata kasar dan amarahmu,” timpak kakek. “Aku tidak mau menerimanya, jadi itu tetap milikmu.”

“Aku hanya mengkhawatirkan kamu harus menanggung akibatnya, karena amarah dan kata-kata kasar hanya membuahkan penderitaan. Sama seperti orang yang ingin mengotori langit dan meludahinya. Ludahnya hanya akan jatuh mengotori diri sendir,” jelas Si Kakek.

Lelaki itu pun terdiam dan merasa malu. Dia meminta maaf, lalu kemudian pamit pergi.

Ya… Begitu pula dengan energi negatif dan emosi di sekitar kita. Jika kita tidak mengizinkan dan sukarela menerimanya, maka semua itu tidak akan berpengaruh pada kita.

Keputusan ada di tangan Anda..!

Bagaimana, ada yang memiliki pendapat?

Postingan populer dari blog ini

Satu-Dua Orang Tidak Menyukaimu Itu Biasa. Bukan Berarti Kamu Gagal jadi Makhluk Sosial

Kita hidup di dunia ini bersama banyak orang lainnya. Mulai dari keluarga, teman, hingga rekan kerja. Masing-masing mempunyai sifat yang berbeda. Karena itulah tak semuanya cocok menjalin hubungan pertemanan. Ada orang yang langsung  klop  denganmu walau belum lama berkenalan. Sebaliknya, ada juga orang yang bersikap kurang enak padamu. Sebetulnya kenapa ya? Barangkali kondisi itu membuatmu resah. Apalagi kamu mulai sadar bahwa semakin dewasa,  jumlah temanmu kok semakin sedikit ya? Jangan-jangan memang ada yang salah? Wajar saja, manusia memang punya keinginan dasar untuk disukai sesama. Kamu jadi merasa bersalah kalau ada orang-orang yang membencimu, dan merasa merasa gagal sebagai makhluk sosial. Namun sebetulnya, apakah wajar jika kamu tak disukai oleh orang lain? Tak disukai satu dua orang itu biasa. Bukan berarti kamu jahat atau gagal sebagai manusia Tak perlu khawatir via  unsplash.com Jika tak disukai banyak orang sekaligus, mungkin memang ada yang salah d

Kisah Inspiratif Kehidupan Tentang Manusia dan Botol

Kisah Inspiratif Kehidupan Tentang Manusia dan Botol Tahukah Anda? Ada sebuah perumpamaan menarik tentang persamaan antara manusia dengan botol. Perumpamaan yang memberikan kita sedikit pelajaran hidup untuk direnungkan. Inilah Kisah Inspiratif Kehidupan Tentang Manusia dan Botol Tentang botol : Jika botol diisi air mineral harganya 3 ribu Jika botol diisi jus buah harganya 10 ribu Jika botol diisi madu yaman harganya ratusan ribu Jika botol diisi minyak wangi channel harganya bisa jutaan Kalau botol diisi air got, hanya akan dibuang dalam tong sampah karena tidak ada harganya dan tidak ada yang suka. Ya, botolnya bisa saja sama… Namun harga masing-masing botol di atas bisa berbeda-beda.. Kenapa? Ini karena isi di dalamnya yang juga berbeda-beda. Begitu juga dengan kita MANUSIA. Anda, saya, dan yang lainnya, kita semua sama-sama manusia. Sama-sama makhluk Tuhan yang dilahirkan di dunia dan akan kembali kepada-Nya suatu hari nanti. Yang membedakan kita antara satu dengan lainny

Awali Hari yang Menyebalkan? Yuk Sikapi Masalahmu dengan Positif!

Awali Hari yang Menyebalkan? Yuk Sikapi Masalahmu dengan Positif!  Awali hari yang menyebalkan, tak sedikit orang yang bermalas-malasan ketika memulai aktivitas sehari-hari. Apalagi ketika beralih dari weekend menuju hari senin. Semua orang pasti berharap awal hari yang dijalani akan lancar dan tidak ada hambatan. Tetapi ada saja kejadian yang membuat mood seseorang turun atau badmood. Terlambat berangkat kerja, dimarahi atasan ataupun kejadian lain yang membuat semangat turun. Orang yang berpikiran pendek akan menganggap awal hari yang buruk menjadi penghambat aktivitasnya. Seolah-olah hal yang dialaminya merupakan permasalahan yang paling berat di dunia. Padahal orang yang cerdas dan selalu berpikir positif akan berpikir awal hari yang menyebalkan adalah pembelajaran untuknya. Bukankah manusia akan semakin berpikir dewasa dengan adanya masalah yang menimpanya? Jika kita melihat sisi lainnya masalah membuat kita untuk berpikir mencari solusi agar tidak mengulang