Langsung ke konten utama

7 Hal yang Dirasakan Si Anak Rantau yang Menumpang di Rumah Saudara

Hidup di perantauan memang tak pernah mudah. Ada saja tantangan yang harus kamu hadapi, demi masa depan yang sudah menanti. Mulai dari homesick parah karena tak bisa pulang ke rumah, kehabisan uang di tabungan hingga harus pintar-pintar mengatur moodagar kegiatanmu di perantauan tak berantakan.

Nggak hanya mereka yang hidup di kos-kosan saja yang mengalami tantangan dan cobaan hidup di perantauan ini. Kamu yang hidup dengan menumpang tinggal di rumah saudarajuga merasakan dua hal itu. Bahkan bisa dibilang, cobaan dan tantangan ini lebih berliku dan berat. Untukmu yang kini tengah berjuang di perantauan dan tinggal bersama saudara, hal-hal di bawah ini pasti sudah akrab bagimu.
1. Kamu memang sudah kenal dengan mereka, namun tetap ada rasa sungkan jika ingin meminta bantuan kala dirimu kesusahan
Sungkan mau meminta bantuan via unsplash.com
Saudara yang bersedia menampungmu ini memang sudah kamu kenal. Paman, bibi, atau saudara jauh lainnya bersedia menerimamu dengan tangan terbuka. Kamu bahkan ingat benar, saat kamu pertama kali tiba di perantauan ini, mereka dengan senang hati menjemputmu dari terminal atau bandara. Kamu memang sudah kenal dengan mereka. Namun hubungan kamu dan saudaramu ini tak bisa dibilang dekat. Hal tersebut membuatmu merasa segan apabila ingin meminta bantuan kala kamu kesusahan. Ujung-ujungnya kamu selalu tak mau merepotkan mereka dan mengerjakan sendiri semua urusanmu.
2. Saat kamu capek sepulang kerja, namun tak tega melihat saudaramu melakukan sendiri urusan rumah tangga
Waktu istirahatmu terbagi via unsplash.com
Di perantauan ini kamu jelas memiliki kegiatan utama, seperti menjalani pendidikan atau bekerja. Sepulangnya kamu dari kegiatanmu itu, jelas lelah dan ingin segera istirahatlah yang dirasa. Kamu bahkan seringkali sudah membayangkan kasur dan ingin cepat tidur. Namun sesampainya di rumah, selalu ada rasa tak enak jika kamu sekadar mengistirahatkan dirimu. Kamu tak tega melihat saudaramu itu melakukan pekerjaan rumah sendirian. Demi kesopanan dan membalas budi, kamu pun merelakan waktu istirahatmu untuk membantu mereka.
3. Tinggal di rumah saudara buatmu sedikit terkekang dengan aturan-aturannya, tak seperti berada di rumah sendiri atau kos-kosan
Kurang nyaman dengan peraturan mereka via unsplash.com
Beda rumah, pasti berbeda pula aturan di dalamnya. Begitu pula dengan aturan di rumah saudaramu ini, Jika di rumah sendiri kamu boleh makan sambil nonton TV, hal itu nggak bisa kamu lakukan di sini. Momen menyantap makanan sudah ditentukan dan harus dilakukan bersama-sama tanpa menonton TV. Kamu jelas merasa tak nyaman dengan hal ini. Namun demi masa depan kamu harus rela menyesuaikan diri meskipun rasanya tak nyaman sekali.
4. Entah ini hanya perasaanmu saja atau memang kenyataannya. Kadang kamu merasa diperlakukan berbeda
Diperlakukan berbeda via www.unsplash.com
Setiap manusia pasti memiliki sifat baik dan buruknya masing-masing, Begitu pula dengan saudara yang sudah menampungmu ini. Meski mereka bersedia menerimamu untuk tinggal bersama, kamu merasa ada yang janggal dari mereka. Kamu merasa diperlakukan berbeda dengan anak-anak mereka sendiri. Kamu pun lantas beranggapan bahwa ini semua terjadi karena kamu masih begini saja dan belum menjadi siapa-siapa.
5. Saat suntuk dengan suasana kamar, kamu tak bisa berbuat banyak. Sebab dirimu tak berhak untuk mengubah kamar milik mereka
Suntuk sama suasana kamar via unsplash.com
Ada kalanya kamu merasa penat sekali dengan suasana kamar yang monoton ini. Mungkin kalau kamu berada di rumah sendiri atau kosan, kamu bisa bebas melakukan perubahan di dalamnya. Namun tidak dengan kamar di rumah saudaramu ini. Hanya untuk menambahkan beberapa pemanis dinding saja, kamu takut sekali. Sebab kamu paham benar bahwa bukan hakmu sepenuhnya untuk mengubah keadaan kamar milik mereka.
6. Meskipun dengan saudara yang udah dikenal sebelumnya, kamu justru semakin tak bebas menjadi diri sendiri
Mengikuti maunya mereka via unsplash.com
Orang-orang mengatakan bahwa hidup dengan saudara itu enak. Kamu bisa merasakan hidup selayaknya di rumah sendiri, dengan saudara yang siap membantu kapan saja. Namun hal tersebut tak sepenuhnya benar. Kamu justru tak bisa menjadi diri sendiri saat numpang tinggal dengan mereka. Kamu mau tak mau harus menjadi sosok yang mereka ingini, agar nantinya mereka tak kecewa. Hal ini pun akhirnya buatmu stres dan tertekan sendiri.
7. Ada kalanya kamu baru mengetahui sifat asli mereka setelah numpang tinggal di sana. Ekspektasimu tentang hidup dengan mereka turun seketika
Tahu sifat asli mereka via unsplash.com
Hanya sebatas mengenal tak buatmu sepenuhnya mengetahui sifat asli mereka. Kalau dulu kamu mengenal mereka dengan sifatnya yang penyayang dan sabar, kini sedikit demi sedikit sifat lainnya terbuka. Kamu jadi tahu bahwa mereka itu perfeksionis dan tidak menolerir kesalahan. Hal itu jadi buatmu takut-takut untuk melakukan pendekatan dengan mereka. Akibatnya selalu ada dinding pemisah antara kamu dan mereka.
Meski berat, kamu selalu berusaha berjuang dengan kuat. Termasuk dengan bertahan dengan hidup di perantauan dengan saudaramu ini. Kamu selalu ingat dengan pesan bapak ibumu saat di kampung dulu. Mereka berpesan agar kamu bisa menyesuaikan diri demi menjadi pribadi yang lebih berkembang di perantauan nanti.

Postingan populer dari blog ini

Satu-Dua Orang Tidak Menyukaimu Itu Biasa. Bukan Berarti Kamu Gagal jadi Makhluk Sosial

Kita hidup di dunia ini bersama banyak orang lainnya. Mulai dari keluarga, teman, hingga rekan kerja. Masing-masing mempunyai sifat yang berbeda. Karena itulah tak semuanya cocok menjalin hubungan pertemanan. Ada orang yang langsung  klop  denganmu walau belum lama berkenalan. Sebaliknya, ada juga orang yang bersikap kurang enak padamu. Sebetulnya kenapa ya? Barangkali kondisi itu membuatmu resah. Apalagi kamu mulai sadar bahwa semakin dewasa,  jumlah temanmu kok semakin sedikit ya? Jangan-jangan memang ada yang salah? Wajar saja, manusia memang punya keinginan dasar untuk disukai sesama. Kamu jadi merasa bersalah kalau ada orang-orang yang membencimu, dan merasa merasa gagal sebagai makhluk sosial. Namun sebetulnya, apakah wajar jika kamu tak disukai oleh orang lain? Tak disukai satu dua orang itu biasa. Bukan berarti kamu jahat atau gagal sebagai manusia Tak perlu khawatir via  unsplash.com Jika tak disukai banyak orang sekaligus, mungkin memang ada yang salah d

Kisah Inspiratif Kehidupan Tentang Manusia dan Botol

Kisah Inspiratif Kehidupan Tentang Manusia dan Botol Tahukah Anda? Ada sebuah perumpamaan menarik tentang persamaan antara manusia dengan botol. Perumpamaan yang memberikan kita sedikit pelajaran hidup untuk direnungkan. Inilah Kisah Inspiratif Kehidupan Tentang Manusia dan Botol Tentang botol : Jika botol diisi air mineral harganya 3 ribu Jika botol diisi jus buah harganya 10 ribu Jika botol diisi madu yaman harganya ratusan ribu Jika botol diisi minyak wangi channel harganya bisa jutaan Kalau botol diisi air got, hanya akan dibuang dalam tong sampah karena tidak ada harganya dan tidak ada yang suka. Ya, botolnya bisa saja sama… Namun harga masing-masing botol di atas bisa berbeda-beda.. Kenapa? Ini karena isi di dalamnya yang juga berbeda-beda. Begitu juga dengan kita MANUSIA. Anda, saya, dan yang lainnya, kita semua sama-sama manusia. Sama-sama makhluk Tuhan yang dilahirkan di dunia dan akan kembali kepada-Nya suatu hari nanti. Yang membedakan kita antara satu dengan lainny

Awali Hari yang Menyebalkan? Yuk Sikapi Masalahmu dengan Positif!

Awali Hari yang Menyebalkan? Yuk Sikapi Masalahmu dengan Positif!  Awali hari yang menyebalkan, tak sedikit orang yang bermalas-malasan ketika memulai aktivitas sehari-hari. Apalagi ketika beralih dari weekend menuju hari senin. Semua orang pasti berharap awal hari yang dijalani akan lancar dan tidak ada hambatan. Tetapi ada saja kejadian yang membuat mood seseorang turun atau badmood. Terlambat berangkat kerja, dimarahi atasan ataupun kejadian lain yang membuat semangat turun. Orang yang berpikiran pendek akan menganggap awal hari yang buruk menjadi penghambat aktivitasnya. Seolah-olah hal yang dialaminya merupakan permasalahan yang paling berat di dunia. Padahal orang yang cerdas dan selalu berpikir positif akan berpikir awal hari yang menyebalkan adalah pembelajaran untuknya. Bukankah manusia akan semakin berpikir dewasa dengan adanya masalah yang menimpanya? Jika kita melihat sisi lainnya masalah membuat kita untuk berpikir mencari solusi agar tidak mengulang