Langsung ke konten utama

Sahabat Sejati Tak Akan Melakukan 7 Hal Ini. Meski Pertemanan Sudah Seperti Keluarga Sendiri

Memiliki sahabat sejati juga impian semua orang. Seseorang yang tidak hanya bisa diajak seru-seruan, tapi bisa diandalkan di momen-momen sulit ataupun menyebalkan. Punya sahabat sejati akan membuat hidup lebih berwarna, karena susah dan senang dilewati sama-sama.


Tapi sahabat memang tidak jauh berbeda dengan pacar. Untuk menemukannya juga tidak gampang. Kadang yang sefrekuensi, selalu terlihat manis di depan, cocok dalam segala hal, justru berakhir nusuk di belakang. Apalagi di usia-usia dewasa, saat teman sudah tak sebanyak masa-masa sebelumnya. Tapi untuk membantumu mencari tahu, berikut hal-hal yang tak akan dilakukan sahabat sejati. Meski hubungan kalian sudah seperti keluarga sendiri.

1. Mengritik atau mengomelimu di depan umum. Dia akan mengatakan pendapatnya dalam momen privat yang hanya ada kalian berdua

dia tak akan mengritik di depan umum via www.pexels.com

“Dasar lelet! Kamu itu nggak bisa pegang janji banget sih? Dibilangin kumpul jam 2 kok malah datang jam setengah 3!”


Sahabat sejati memang tak akan selalu bilang “yes” pada apapun yang kamu lakukan. Mungkin dia akan memberi kritikan yang paling lantang dan logis saat kamu melakukan hal-hal yang tidak masuk akal. Namun dia akan mengatakan kritikan dan pendapatnya itu hanya padamu, bukan di hadapan banyak orang sehingga menempatkanmu pada momen awkward ataupun memalukan.

2. Mengungkit-ungkit kesalahanmu di masa lalu. Dan membuatmu merasa bodoh karena pernah melakukan itu

tak mengungkit masa lalu via www.pexels.com

“Oke, terserah. Tapi ya siap-siap aja nanti hasilnya kayak yang waktu itu. Orang kok nggak pernah belajar dari pengalaman.”


Advertisement

Setiap orang pernah melakukan kesalahan. Terkadang kesalahan itu begitu fatal sehingga penyesalan datang dan menjadi pelajaran terbesar dalam hidup. Meski begitu, sahabat sejati tak akan terus-terusan mengungkit kesalahan ini saat dihadapkan pada hal-hal baru di hari-hari selanjutnya. Dia akan membantumu untuk melewati masa-masa sulitnya, tanpa membuatmu merasa bodoh karena pernah melakukan kesalahan itu.

3. Dia mungkin akan mengritikmu di sana-sini, tapi dia tak akan membuatmu merasa tak bisa apa-apa

tak akan menghancurkan rasa percaya dirimu via www.123rf.com

“Kamu itu kalau mimpi mbok ngaca dulu. Emangnya kamu merasa mampu?”


Sahabat sejati mungkin bukan tipe orang yang akan bermanis-manis di hadapanmu. Mengiyakan seluruh pendapatmu, dan menghujanimu dengan pujian sampai tembus langit ketujuh. Dia akan memberikan kritiknya, mungkin juga dia akan memberikan koreksi yang membuatmu berpikir ulang tentang sebuah rencana. Tapi dia tak akan membuat rasa percaya dirimu terjun bebas sehingga kamu merasa tak mampu. Dia akan membantumu mencari tahu kesalahan atau lubang dalam rencana yang tak kelihatan, bukan menjatuhkanmu dan membuatmu merasa tak pantas untuk hal itu.

4. Mengumbar aibmu dengan alasan hanya untuk bercanda. Sebab guyonan ada batasannya juga

mengumbar foto aib via www.pexels.com

“Ih, gitu aja kok marah sih? Kan cuma bercanda. Iya deh, nih udah kuhapus.”


Adalah hal biasa bila sahabat menyimpan foto-foto aib dan mengetahui rahasia-rahasia terburuk kita. Sayangnya persahabatan yang sudah sangat dekat terkadang menghilangkan sekat, sehingga banyak yang terjebak dengan asumsi “Ah, cuma bercanda ini. Dia pasti ngerti dan nggak akan marah”. Lalu mengumbar aib atau fotomu yang kamu tak ingin dunia tahu. Sahabat sejati mengerti mana yang boleh diumbar dan mana yang harusnya disimpan.

5. Meminjam uang lalu memaksamu mengikhlaskan dengan alasan persahabatan. Padahal tahu uang adalah masalah krusial

pinjam uang tanpa mengembalikan via unsplash.com

“Yang kemarin nggak harus dikembaliin kan ya? Hehehe…”


Ketika teman meminjam uang, drama tagih-menagih akan terjadi. Si pemberi pinjaman akan merasa tak enak untuk menagih, sementara si peminjam akan merasa selow saja karena toh pinjamnya dengan sahabat sendiri. Lebih-lebih bila kemudian merasa tak harus mengembalikan karena “diskon pertemanan”. Padahal urusan uang adalah hal yang berbeda. Ya, kecuali si pemberi pinjaman memang berniat mengikhlaskan.

6. Meminta harga semurah-murahnya saat kamu memulai usaha. Padahal teman harusnya memberi dukungan bukan?

kasih harga teman lah… via www.pexels.com

“Eh, kamu sekarang jualan jilbab online ya? Bagus-bagus banget…mau dong? Tapi diskon 70% yaa? Kan sahabat kita…”


Hal yang sama juga berlaku saat kamu membuat usaha baru. Atau menawarkan jasa dalam kerangka profesional. Sahabat sejati akan memberikan dukungan dengan membeli ataupun membantu promosi. Bukan merasa aji mumpung, lalu minta “harga teman” atau malah gratisan.

7. Memberikan info pribadimu kepada orang lain tanpa bertanya lebih dahulu. Dia selalu menghargai privasimu

“eh dia minta nomer kamu, aku kasih ya” via unsplash.com

“Eh, kemarin si A nanya nomer HP-mu. Aku kasih. Hehehe”


Meski hubungan kalian sudah seperti keluarga sendiri, perkara privasi tetap jadi satu hal yang harus dijaga. Dia tak sembarangan memberikan info pribadimu seperti alamat, nomor HP, atau hal-hal lainnya hanya karena merasa dia sahabatmu. Dia akan tetap bertanya dan minta izin padamu, dan tidak akan melanggar bila kamu memang tak mau.

Punya banyak teman belum tentu bahagia. Tapi memiliki satu sahabat sejati, akan membuat hidupmu jauh lebih mudah. Setidaknya ada seseorang yang bisa diandalkan dan tidak akan kabur ke mana-mana bagaimana pun keadaannya. Jadi, sudahkah kamu menemukan sahabat sejatimu?

Postingan populer dari blog ini

Satu-Dua Orang Tidak Menyukaimu Itu Biasa. Bukan Berarti Kamu Gagal jadi Makhluk Sosial

Kita hidup di dunia ini bersama banyak orang lainnya. Mulai dari keluarga, teman, hingga rekan kerja. Masing-masing mempunyai sifat yang berbeda. Karena itulah tak semuanya cocok menjalin hubungan pertemanan. Ada orang yang langsung  klop  denganmu walau belum lama berkenalan. Sebaliknya, ada juga orang yang bersikap kurang enak padamu. Sebetulnya kenapa ya? Barangkali kondisi itu membuatmu resah. Apalagi kamu mulai sadar bahwa semakin dewasa,  jumlah temanmu kok semakin sedikit ya? Jangan-jangan memang ada yang salah? Wajar saja, manusia memang punya keinginan dasar untuk disukai sesama. Kamu jadi merasa bersalah kalau ada orang-orang yang membencimu, dan merasa merasa gagal sebagai makhluk sosial. Namun sebetulnya, apakah wajar jika kamu tak disukai oleh orang lain? Tak disukai satu dua orang itu biasa. Bukan berarti kamu jahat atau gagal sebagai manusia Tak perlu khawatir via  unsplash.com Jika tak disukai banyak orang sekaligus, mungkin memang ada yang salah d

Kisah Inspiratif Kehidupan Tentang Manusia dan Botol

Kisah Inspiratif Kehidupan Tentang Manusia dan Botol Tahukah Anda? Ada sebuah perumpamaan menarik tentang persamaan antara manusia dengan botol. Perumpamaan yang memberikan kita sedikit pelajaran hidup untuk direnungkan. Inilah Kisah Inspiratif Kehidupan Tentang Manusia dan Botol Tentang botol : Jika botol diisi air mineral harganya 3 ribu Jika botol diisi jus buah harganya 10 ribu Jika botol diisi madu yaman harganya ratusan ribu Jika botol diisi minyak wangi channel harganya bisa jutaan Kalau botol diisi air got, hanya akan dibuang dalam tong sampah karena tidak ada harganya dan tidak ada yang suka. Ya, botolnya bisa saja sama… Namun harga masing-masing botol di atas bisa berbeda-beda.. Kenapa? Ini karena isi di dalamnya yang juga berbeda-beda. Begitu juga dengan kita MANUSIA. Anda, saya, dan yang lainnya, kita semua sama-sama manusia. Sama-sama makhluk Tuhan yang dilahirkan di dunia dan akan kembali kepada-Nya suatu hari nanti. Yang membedakan kita antara satu dengan lainny

Menghilangkan Lelah Saat Sedang Banyak Masalah, Ini Caranya

Menghilangkan Lelah Saat Sedang Banyak Masalah, Ini Caranya Ada sebuah kisah, yang bisa jadi pelajaran berharga buat kita yang sedang dirundung masalah dan merasa lelah. Menghilangkan Lelah dan Sedang Banyak Masalah ? Bagaimana caranya? Sebagian dari Anda mungkin pernah mendengarnya. Kisah tentang Stephen yang pernah mengisi sebuah kelas “Manajemen Stres” di sebuah perguruan tinggi. “Menurut Anda, berapa berat segelas air ini?” tanyanya sambil memegang segelas air. Jawaban para mahasiswa pun beragam, mulai dari 200 gram, hingga 500 gram. “Berapa pun beratnya, sesungguhnya poinnya bukan di situ. Bukan berat absolutnya. Namun, berapa lama Anda mampu memegangnya,” kata Stephen. “Bila saya memegang ini selama satu menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama satu jam, lengan kanan ini akan sakit. Jika saya memegangnya selama satu hari penih, mungkin Anda harus memanggil ambulans untuk saya,” Lanjut dia. Secara absolut, berat segelas air itu tetap sama dan bedanya adalah