Langsung ke konten utama

Cara Meningkatkan Produktifitas

Cara Meningkatkan Produktifitas



Untuk mendapatkan sesuatu di atas rata-rata, maka lakukan sesuatu di atas rata-rata. Begitulah nasehat orang bijak. Jika kita melakukan sesuatu yang sama dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang pada umumnya, maka kita juga hanya akan mendapatkan sesuatu yang biasa-biasa saja. Melakukan sesuatu secara lebih baik kualitasnya, lebih cepat selesainya, lebih banyak hasilnya tentu memerlukan usaha lebih, memberikan lebih, mendatangkan sebab lebih, dan memantaskan diri untuk itu. Kita akan menjadi lebih produktif.

Produktifitas bisa diukur dari proses dan hasil dari apa yang kita lakukan. Bagaimana kita membuat ataupun menambah nilai dari apa yang kita lakukan. Bukan menambah waktu yang terbuang atau bertambah sibuk. Menjadi produktif tidak selamanya harus menjadi sibuk. Menjadi sibuk, akan senantiasa membuang-buang waktu. Tetapi menjadi produktif berarti menambah nilai dan hasil lebih dari waktu yang sama digunakan oleh orang-orang kebanyakan.

Untuk meningkatkan produktifitas, kita bisa menggunakan tips motivator Reza Gunawan di bawah ini;

1. Menangkap Ide

Bawalah pena dan notes kemana pun Anda pergi, setiap saat. Berbagai ide cemerlang serta bermacam hal penting yang sering terlupakan, biasanya muncul di pikiran secara tak terduga, sekilas, dan sepintas. Dengan ini, Anda bisa menangkapnya dengan segera dan tidak harus mengandalkan otak untuk mengingat-ingatnya kembali.

2. Membuat Daftar Tugas – Lengkap

Segera ketika tiba di rumah/kantor, pindahkan berbagai tugas dan ide yang perlu Anda tindaklanjuti ke sebuah daftar besar, katakanlah namanya “Daftar Tugas – Lengkap”. PERINGATAN: jangan sekali-kali bekerja langsung berdasarkan daftar ini kalau Anda tidak ingin terjebak jadi “Produktif Super Sibuk”.

3. Membuat Daftar Tugas – Harian

Setiap hari, tuliskan tugas terpenting hari ini. Cukup 1-3 tugas saja yang Anda ambil dari Daftar Tugas – Lengkap. Daftar baru yang berisi 3 TT (Tugas Terpenting) ini kita sebut “Daftar Tugas – Harian”. Bagaimana menentukan mana 1-3 Tugas Terpenting? Pilih berdasarkan mana yang paling mempengaruhi produktivitas, kepuasan hati, dan kebahagiaan Anda secara signifikan. Bila dalam satu hari Anda berhasil menyelesaikan 1-3 tugas ini, tentu waktu luang sisanya bisa Anda gunakan untuk menikmati hidup, atau melanjutkan tugas terpenting selanjutnya yang ada dalam Daftar Tugas – Lengkap.

Penting vs Tidak Penting

* Dahulukan di Awal Hari

Setiap hari, dahulukan awal hari Anda untuk mengerjakan 1-3 Tugas Terpenting yang ada di dalam Daftar Tugas – Harian Anda. Sisihkan waktu 30 menit hingga 2 jam di awal hari, untuk menyelesaikan ini terlebih dahulu sebelum melakukan yang lain.

* Distraksi

Matikan berbagai pengalih perhatian. Salah satu tip paling produktif bagi saya adalah: putuskan sambungan Anda ke internet bila sedang bekerja. Hanya sambungkan diri bila memang sedang perlu memakainya. Percayalah, godaan terlalu kuat dari bawah sadar akan menyebabkan kebocoran efisiensi yang luar biasa. Matikan dahulu internet, e-mail, facebook, chat, browser, dan koneksi Blackberry Anda saat mengerjakan Daftar Tugas – Harian.

* Meeting

Sebisa mungkin, hindari rapat dan pertemuan yang tidak perlu. Begitu banyak waktu terbuang dalam berbagai rapat yang tidak produktif. Bila mungkin, koordinasikan pekerjaan Anda via e-mail dan telepon. Bila harus meeting, sebelumnya agenda rapat sudah harus diterima semua pihak, dan pastikan ada rencana tindak lanjut yang jelas bagi setiap pihak.

* Delegasi

Lihat kembali Daftar Tugas – Lengkap Anda, dan delegasikan berbagai hal yang bisa dipercayai kepada orang lain agar Anda lebih mampu mengelola waktu dan energi Anda.

* Otomatisasi

Gunakan voicemail, website, blog untuk menampilkan informasi yang cenderung berulang dalam profesi Anda. Sebagai contoh, saya (Reza Gunawan) tidak pernah lagi memberikan penjelasan tentang terapi Penyembuhan Holistik serta bagaimana caranya membuat janji terapi, karena semua informasi serta prosedur pendaftaran klien sudah lengkap tersedia di website. Mudah, kan? Coba pikirkan ide yang serupa dalam profesi Anda masing-masing. (sumber: http://www.rezagunawan.com)

Share this:

Rasanya sinetron Indonesia memang berkiblat pada telenovela. Ceritanya seputar itu-itu saja. Coba bandingkan dengan dorama Jepang, drama Korea atau drama lainnya! Banyak dorama Jepang mempunyai tema unik dan hanya menjadikan tema cinta sebagai bumbu saja alias bukan tema utama. Bandingkan dengan tema – tema sinetron kita!  Susah kita mencari sinetron Indonesia bertemakan: pendidikan, hobby, olahraga, profesi, perjuangan atau yang sejenisnya.

Kebanyakan sinetron Indonesia “menjiplak” telenovela yang mengumbar sensualisme & romantika percintaan sepasang kekasih, kisah melankolis orang-orang miskin yang didhalimi secara berlebihan, kisah perebutan harta warisan dan tema-tema sejenis. Tidak jauh dari mentalitas orang Indonesia yang cengeng, sukanya instant dan pemalas. Mungkin sinetron kita memang cermin kehidupan kita di negeri ini.

Tema tersebut membosankan apalagi ditambah artis yang berperan sebagai tokoh utama kebanyakan blasteran Indonesia. Jarang kita dapati orang asli pribumi dari Sabang sampai Merauke yang menjadi pemeran utama plus membawa budaya nusantara.

Masalah artis tidak terlalu bermasalah jika isinya bagus. Namun sinetron kita tetaplah sampah dengan segudang permainan emosi yang berlebihan. Sering kita dibawa untuk ikut merasakan emosi yang berlebihan dan terkadang jauh dari realita. Sayangnya, emosi yang dimunculkan tersebut dominan emosi negatifnya. Contohnya adalah marah, ambisi, nafsu, kebencian, dendam & persaingan tidak sehat.

Postingan populer dari blog ini

Satu-Dua Orang Tidak Menyukaimu Itu Biasa. Bukan Berarti Kamu Gagal jadi Makhluk Sosial

Kita hidup di dunia ini bersama banyak orang lainnya. Mulai dari keluarga, teman, hingga rekan kerja. Masing-masing mempunyai sifat yang berbeda. Karena itulah tak semuanya cocok menjalin hubungan pertemanan. Ada orang yang langsung  klop  denganmu walau belum lama berkenalan. Sebaliknya, ada juga orang yang bersikap kurang enak padamu. Sebetulnya kenapa ya? Barangkali kondisi itu membuatmu resah. Apalagi kamu mulai sadar bahwa semakin dewasa,  jumlah temanmu kok semakin sedikit ya? Jangan-jangan memang ada yang salah? Wajar saja, manusia memang punya keinginan dasar untuk disukai sesama. Kamu jadi merasa bersalah kalau ada orang-orang yang membencimu, dan merasa merasa gagal sebagai makhluk sosial. Namun sebetulnya, apakah wajar jika kamu tak disukai oleh orang lain? Tak disukai satu dua orang itu biasa. Bukan berarti kamu jahat atau gagal sebagai manusia Tak perlu khawatir via  unsplash.com Jika tak disukai banyak orang sekaligus, mungkin memang ada yang salah d

Kisah Inspiratif Kehidupan Tentang Manusia dan Botol

Kisah Inspiratif Kehidupan Tentang Manusia dan Botol Tahukah Anda? Ada sebuah perumpamaan menarik tentang persamaan antara manusia dengan botol. Perumpamaan yang memberikan kita sedikit pelajaran hidup untuk direnungkan. Inilah Kisah Inspiratif Kehidupan Tentang Manusia dan Botol Tentang botol : Jika botol diisi air mineral harganya 3 ribu Jika botol diisi jus buah harganya 10 ribu Jika botol diisi madu yaman harganya ratusan ribu Jika botol diisi minyak wangi channel harganya bisa jutaan Kalau botol diisi air got, hanya akan dibuang dalam tong sampah karena tidak ada harganya dan tidak ada yang suka. Ya, botolnya bisa saja sama… Namun harga masing-masing botol di atas bisa berbeda-beda.. Kenapa? Ini karena isi di dalamnya yang juga berbeda-beda. Begitu juga dengan kita MANUSIA. Anda, saya, dan yang lainnya, kita semua sama-sama manusia. Sama-sama makhluk Tuhan yang dilahirkan di dunia dan akan kembali kepada-Nya suatu hari nanti. Yang membedakan kita antara satu dengan lainny

Menghilangkan Lelah Saat Sedang Banyak Masalah, Ini Caranya

Menghilangkan Lelah Saat Sedang Banyak Masalah, Ini Caranya Ada sebuah kisah, yang bisa jadi pelajaran berharga buat kita yang sedang dirundung masalah dan merasa lelah. Menghilangkan Lelah dan Sedang Banyak Masalah ? Bagaimana caranya? Sebagian dari Anda mungkin pernah mendengarnya. Kisah tentang Stephen yang pernah mengisi sebuah kelas “Manajemen Stres” di sebuah perguruan tinggi. “Menurut Anda, berapa berat segelas air ini?” tanyanya sambil memegang segelas air. Jawaban para mahasiswa pun beragam, mulai dari 200 gram, hingga 500 gram. “Berapa pun beratnya, sesungguhnya poinnya bukan di situ. Bukan berat absolutnya. Namun, berapa lama Anda mampu memegangnya,” kata Stephen. “Bila saya memegang ini selama satu menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama satu jam, lengan kanan ini akan sakit. Jika saya memegangnya selama satu hari penih, mungkin Anda harus memanggil ambulans untuk saya,” Lanjut dia. Secara absolut, berat segelas air itu tetap sama dan bedanya adalah